Vasektomi atau sterilisasi pria masih merupakan cara ber-Keluarga-Berencana yang baru di Indonesia. Telah lazim bahwa cara atau barang yang baru masih banyak menimbulkan pertanyaan, kecurigaan, ketakutan, keragu-raguan, tantangan, ejekan dan lain-lain.
Masalah seksual adalah penyebab utama (terbesar) dari kesulitan pribadi dan keretakan perkawinan, yang berpengaruh terhadap sekitar satu dari sepuluh populasi keseluruhan.
Di Indonesia vasektomi belum banyak dikenal dan belum dimasukkan kedalam program keluarga berencana nasional. Meskipun demikian, dalam beberapa tahun terakhir ini, vasektomi mulai dilakukan secara teratur di beberapa rumah sakit di Jakarta, Denpasat (Bali) dan Yogyakarta.
Melalui buku ini, para pembaca khususnya pemuda atau orang tua dapat memperoleh informasi tentang: bagaimana berita Alkitab, tentang seksualitas dan pernikahan, mengapa dan bagaimana memberikan pendidikan seksualitas kepada putra-putri anada, pemahaman tentang apa yang disebut porno atau tidak, seluk beluk keluarga bertanggung jawab, halangan pernikahan dan bimbingan pernikahan, kehidupan kelua…
Sterilisasi pada wanita adalah setiap tindakan pada saluran telur yang menghalangi pertemuan sel telur dengan sel mani, sehingga wanita tersebut tidak mungkin hamil lagi. Tindakan ini lazim disebut tubektomi.
Buku ini memberipenjelasan rinci tentang semua metode kontrasepsi, termasuk bagaimana menggunakannya, kontraindikasi, interaksi, dan kecemasan yang mungkin dialami klien.
Pemakaian kontrasepsi tertentu dapat menghasilkan efek samping yang menguntungkan pemakai. Misalnya pemakai pil KB dapat menurunkan insidensi tumor-tumor tertentu dari ovarium, mammae dan korpus uteri. Juga pembatasan kelahiran dalam jangka panjang dapat menurunkan angka kematian Ibu. Seperti diketahui, sebab utama dari kematian ibu adalah pendarahan waktu melahirkan dan calon pendarahan utama …
In Indonesiavasectomy program is not yet widely known and is not yet included in the national FP program either. Nevertheless in the past few years a start was made in performing vasectomies regularly in a number of hospitals in Jakarta, Denpasar (Bali) and Jogyakarta.
Contents: 1. Introduction 2. The Tmt Project Background 3. Socio-Economic and Demographic Characteristics of Acceptors and the Practice of Contraception 4. Invormation Channels and Knowledge About Tubectomy 5. Effects of Tubectomy Operation 6. Community Attitudes Towards Tubectomy, Acceptor Communication with Other Women and Follow-up 7. Conclusion
Keluarga Berencana Alami (KBA) mengandung arti cara merencanakan dan menghindari kehamilan berdasarkan pengamatan sejumlah gejala dan tanda alami yang menunjukkan masa subur pada daur haid.