Contents: 1. Coping with critical illness 2. Supporting faltering vital systems 3. Managing special problems
Cardiopulmonary resuscitation, also known as CPR, is a combination of artifical respiration and artifical circulation, which should be started immediately as an emergency procedure when cardiac arrest occurs, by those property trained to do so. It has been used widely and successfully for some time by doctors and nurses, allied health personnel, and members of the lay public. It is, however, im…
The content of Multimedia Standard First Aid is based on information provided by the Division of Medical Sciences, National Academy of Sciences, National Research Council (NAS, NRC). The materials on Rescue Breathing, Obstructed Airway, and CPR reflect the standards recommended by the 1985 National Conference on Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Care.
The content of Multimedia Standard First Aid is based on information provided by the Division of Medical Sciences, National Academy of Sciences, National Research Council (NAS, NRC). The materials on Rescue Breathing, Obstructed Airway, and CPR reflect the standards recommended by the 1985 National Conference on Cardiopulmonary Resuscitation and Emergency Care.
Congestive heart failure is aclinical syndrome that precipitates generalized organ dysfunction. It results from myriad causes and is the terminal event of most disease. It is a syndrome that has been the object of extensive research and intensive treatment, yet it still prevails as a leading cause of death.
Kemajuan ilmu dan tehnologi kedokteran sangat mendukung upaya menyembuhkan pasien dengan berbagai kelainan klinis akut termasuk berat kritis. Sayang sekali kemajuan tersebut membutuhkan dan yang besar, yaitu untuk pengadaan peralatan khusus dan melatih tenaga-tenaga terampil dan terlatih. Oleh karena itu untuk dapat menghemat dan memakai seefisien mungkin tenaga perawat terampil, dokter spesia…
Pertumbuhan angka kesakitandan kematian akibat penyakit-penyakit yang berkaitan dengan perkembangan gaya hidup dan industrialisasi di Indonesia, terutama sekali berkaitan dengan bidang keilmuan Penyakit Saraf atau Neurologi. Guna mengantisipasi melonjaknya kebutuhan penaganan masalah-masalah kegawatan dan kedaruratan penyakit-penyakit Neurologi.
Prosedur Kedaryratan ini memberikan banyak tindakan diagnostik dan pengobatan yang umum dilakukan dan ditemui di ruang kedaruratan. Pada tiap prosedur dikemukakan mengenai indikasi dan kontraindikasi tindakan, peralatan yang dibutuhkan, teknik dengan urutan pelaksanaan, tindakan kewaspadaan, serta hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan suatu tindakan.
Pada saat ini di Indonesia ada sikap seakan-akan pasrah dalam menghadapi masalah korban Gawat Darurat. Kalau ada orang yang meninggal/cacat kita cenderung menganggapnya sebagai nasip atau sudah merupakan kehendak Tuhan. Sebenarnya angka kejadian, kematian dan kecacatan dapat dicegah dan diturunkan bila kita mempunyai Sistem Penaggulangan Penderita Gawat Darurat Secara Terpadu.
Penanganan penderita gawat darurat dapat terlaksana dengan baik bila SPGDT yang meliputi pelayanan gawat darurat Pra Rumah Sakit sampai Rumah Sakit (IRD, HCU, Jawar Jenazah) dan Antar Rumah Sakit telah terbentuk.